Wednesday, September 22, 2021
UEA Tidak Mewajibkan Memakai Masker di tempat-tempat tertentu
Monday, August 23, 2021
Covid di UEA: Pegawai Pemerintah yang belum vaksin Wajib test PCR 2 hari sekali
Aturan ini tertera dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Otoritas Federal Untuk Sumber Daya Manusia Pemerintah (FAHR). Ini berlaku untuk karyawan departemen dan kementerian pemerintah federal.
Aturan baru ini mulai berlaku Minggu, 29 Agustus. Aturan tes PCR juga berlaku bagi karyawan yang secara medis tidak memenuhi syarat untuk mengambil vaksin.
Surat edaran FAHR menambahkan: “Perusahaan outsourcing dan layanan publik yang dikontrak oleh entitas pemerintah federal harus melakukan tes PCR setiap 48 jam untuk karyawan mereka yang bekerja penuh waktu di kantor pemerintah.”
Perusahaan-perusahaan tersebut akan menanggung semua biaya tes
PCR. Karyawan yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dibebaskan.
Vaksin di UEA diberikan secara gratis. Vaksin tersedia untuk
penduduk berusia tiga tahun ke atas.
Wednesday, July 21, 2021
Hasil penelitian terbaru: Vaksin Sinopharm Covid-19 sangat efisien terhadap varian Delta
Tuesday, July 20, 2021
Hanya di Abu dhabi: Masjid Maria Bunda Yesus / Masjid Mariam Umm Eisa
Khutbah Idul Adha, 10 Dzul Hijjah 1442 H / 20 Juli 2021 M
Hari Raya kita, dipenuhi ketaatan dan keteladanan
Khutbah Pertama
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى صَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا([1])
Kaum mukminin yang mulia : kami ucapkan selamat Hari Raya Idul Adha, hari yang paling agung dan mulia di sisi Allah (Abu Daud 1765). Di dalamnya kita mengagungkan syiar-syiar Allah, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan semua perbuatan yang dicintai dan diridhai-Nya, di antaranya dengan menunaikan syiar shalat Id dan syiar penyembelihan hewan kurban yang telah disyariatkan oleh Allah dalam firman-Nya :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah” (Al Kautsar 108 : 2). Disyariatkan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk keteladanan kepada bapak para nabi, yaitu Ibrahim AS, dimana beliau menceritakan mimpinya kepada anaknya Islamil AS, beliau sebagai anak yang berbakti tidak ragu-ragu dalam menyambut perintah Tuhannya serta demi mentaati perintah bapaknya, seraya berkata :
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (As Shaffat 37 : 102). Ketaatan dan baktinya dibalas oleh Allah dan dijadikan penyembelihan kurban sebagai sunnah hingga hari kiamat, begitulah di antara balasan anak-anak yang berbakti terhadap orang tua mereka, mereka menghargai, menghormati, mentaati perintah mereka dan memilih ucapan yang paling lembut dan paling halus ketika berbicara kepada mereka, hal ini sesuai dengan perintah Allah :
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (Al Isra’ 17 : 23). Begitu pula cara menghargai orang-orang mulia, orang yang lebih tua dan orang-orang yang berkedudukan, yaitu dengan menempatkan mereka sesuai kedudukannya serta menghargai keutamaan mereka, Nabi Saw bersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua” (At Tirmidzi 2043 dan Ahmad 6937). Ya Allah, ampunlah kami dan kedua orang tua kami, kasihanilah mereka sebagaimana keduanya telah mengasihi kami saat kami kecil, langgengkanlah keceriaan di rumah kami, kebahagiaan pada keluarga kami, kegembiraan pada Negara kami dan jadikanlah hari raya kami hari raya penuh kebahagiaan.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سيِّدَنَا مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Saudara-saudaraku yang berbahagia dengan hari raya : sesungguhnya hari ini merupakan hari silaturrahim dan kebaikan, hari pemberian dan kedermawanan, dimana kita menyambung tali silaturrahim kita, berbuat baik kepada tetangga kita, memperluas rezeki kepada keluarga kita, membawa keceriaan dalam rumah tangga dan menyebarkan kesenangan pada masyarakat kita dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tindakan prefentif agar semua dapat menikmati kesehatan dan keafiatan.
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى خَيْرِ الْأَنَامِ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ
عِبَادَ اللَّهِ: قُومُوا مَغْفُورًا لَكُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ تَعَالَى، وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Sunday, July 18, 2021
545 Dokter dan 445 Perawat Meninggal Akibat Covid
"Angkanya sudah melebihi 100 persen dari jumlah kematian bulan lalu. Jadi total kematian dokter telah mencapai 545 orang," kataKetua Pelaksana Harian Mitigasi PB IDI Mahesa Paranadipa di konferensi pers virtual pada Minggu lalu (18/7).
Dari 545 dokter yang meninggal, kata Mahesa, kematian dokter pada Juli 2021 tercatat sebagai rekor tertinggi yakni 114 orang.
Sementara berdasarkan wilayah, kematian dokter tertinggi ada di Jawa Timur sebanyak 110 orang, DKI Jakarta 83 orang, Jawa Tengah 81 orang, Jawa Barat 76 orang, Sumatera Utara 38 orang, dan sisanya di provinsi lain.
Berdasarkan jenis kelamin, dokter yang meninggal didominasi oleh laki-laki 84 persen dan sisanya perempuan. Berdasarkan spesialisasinya, mayoritas dokter yang meninggal merupakan dokter umum, diikuti dokter spesialis kandungan dan kebidanan, penyakit dalam, anak, bedah, hingga anestesi.
IDI turut mencatat data per 18 Juli 2021 ada 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 445 perawat telah meninggal.
Selanjutnya ada satu sampai dua apoteker yang terjangkit covid-19, 223 bidan, dan 25 tenaga laboratorium yang juga terjangkit virus corona.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Mohammad Adib Khumaidi menambahkan functional collapse rumah sakit tak hanya dilihat dari angka kematian dokter. Hal lain yang jadi sorotan IDI adalah kurangnya pasokan obat, alat kesehatan, hingga oksigen di beberapa wilayah
"Kondisi-kondisi ini yang saya kira functional collapse-nya sudah terjadi, tapi kita tidak bisa mengatakan secara general," ungkap
Adib mengatakan tingginya angka kematian dokter terjadi akibat lonjakan jumlah pertambahan kasus positif Covid-19 dari hari ke hari. Apalagi rekor-rekor baru terus terjadi dalam beberapa hari terakhir dengan tertinggi mencapai 56 ribu kasus Covid-19 dalam sehari.
Hal ini, kata Adib, membuat beban kerja dokter meningkat, sementara imunitas mereka melemah karena kelelahan. Bahkan, IDI mencatat ada sekitar 20 dari 86 dokter yang meninggal padahal sudah divaksin.
"Sampai sekarang masih kita update terkait masalah vaksinasinya, data komorbidnya, karena kita lihat pada Juni-Juli ini bahkan (jumlah kematian dokter) telah melebihi puncak di Januari lalu. Jadi banyak faktor yang kami analisa dengan tingginya kasus, overload kerjaan, ini semua menjadi salah satu faktor kematian," jelasnya.