Wednesday, October 13, 2021

BANYAK PELUANG KERJA PERAWAT DI UAE YANG TERSIA-SIAKAN

Minggu kemaren saya dapat telpon dari salah satu perusahaan penyedia layanan Kesehatan swasta di Al Ain UAE, mereka minta bantuan saya untuk menyediakan perawat Indonesia sekitar 30 orang untuk kerja di klinik dan homecare.

Katanya urgent, segera, proses document dan lain-lain maksmimal 3 bulan bisa sampai dan kerja di UAE.

Gaji total yang ditawarkan mulai dari 7000 sampai 9500 dirham tergantung dari pengalaman. Ada akomodasi dan tiket setiap 2 tahun, juga cuti 21 hari yang berbayar.

Syarat S1, punya STR dan minimal pengalaman 2 tahun, dan lancar bahasa Inggris.

ADA YANG TERTARIK?


Ada satu tantangan besar untuk perawat Indonesia agar bisa bekerja dan bersaing di luar negeri. Kendala terbesar adalah kemampuan bahasa inggris akademiknya yang kurang.

Di berbagai seminar sudah sering dibahas tentang kendala dan solusi bagaimana menangkap peluang kerja di luar negeri.

Kurikulum katanya nggak masalah hanya HOW TO COOK aja, sangat bisa dilakukan sesuai dengan pesanan end user.

Tantangan yang tak kalah menantangnya adalah lulus ujian  UKOM INTERNATIONAL di negara tujuan. Sebagaimana kita tahu bahwa ukom yang bahasa Indonesia saja masih banyak yang nggak lulus dan merasa susah, nah apalagi pakai bahasa inggris yang levelnya hampir setara dengan NCLEX di Amerika.

Jadi memang benar-benar perlu persiapan yang serius untuk ujian PROMETRIC ini. Idealnya perlu 3 bulan untuk persiapan kalau perawat belajar tiap hari minimal 4 jam dengan skor TOEFL di atas 500. Gimana? menantang kan?

Semoga anda tertantang, dan saya yakin kalau memang belajarnya serius kita pasti akan bisa lulus. Ini bukan menakut-nakuti tapi memotivasi. ingat, belajar sistem SKS (Sistem Kebut Semalam) ala Indonesia dipastikan tidak  berlaku. Kecuali memang NASIB lagi Mujur.

Kembali ke peluang kerja di UAE, anda pasti ingat beberapa bulan yang lalu, bahwa kalau mau  Indonesia bisa dapat kuota 1000 perawat, berita ini sempat jadi headline di surat kabar nasional. Tapi ada kebimbangan dari pak Dubes Husin Bagis yang disampaikan ke saya, beliau khawatir kalau permintaan kuota perawatnya di setujui apa Indonesia bisa memenuhi?

Iya, tahun kemaren butuh 50 perawat hanya dapat empat, National ambulance butuh 100 perawat hanya dapat 9. Minggu kemaren minta 30 orang hari ini belum ada yang menyanggupi. Ini hanya di Emirat saja belum bisa terpenuhi, jadi lupakan saja berjuta-juta lowongan kerja di Kanada dan Amerika.

Dalam seminar salah satu solusi yang sering saya tawarkan adalah harus ada perawat yang terjun langsung jadi agen perekrutan perawat ke luar negeri, sehingga diharapkan tahu gaji standar yang diharapkan dan tingkat kompetensi yang diperlukan selaras dengan permintaan pasar.  Ehh tapi ternyata saya coba langsung terjun ke lapangan baru sadar betapa sulitnya mendapatkan perawat Indonesia yang sesuai pesanan pasar.

Jadi inget teman saya yang bisnis perekrutan TKW untuk ART ternyata lebih mudah dan menguntungkan, perbulan dapat memberangkatkan minimal 50 orang bisa dapat komisi 100 juta perbulan tanpa pusing pengurusan dataflow dan STR.

Tapi memang harus dimulai walau berat dan susah, jumlah lulusan perawat yang puluhan ribu pertahun perlu penanganan profesional dari PPSDM dan  biro penempatan kerja ke luar negeri.

Kompetensi bahasa Inggris adalah wajib bagi perawat yang ingin kerja ke luar negeri, kalau tidak mau peluang emas kerja perawat jadi tersia-siakan lagi.

Ada cara praktis yang mungkin bisa dilakukan di kampus oleh para dosen. Gunakanlah bahasa pengantar mengajar dengan bahasa inggris untuk mata kuliah keperawatan, bisa dimulai dari semetser 1 dengan mewajibkan dosen dan mahasiswa menggunakan bahasa inggris di kelas perminggu minimal 3 jam.  Kemudian ditingkatkan  sedikit demi sedikit di semester selanjutnya.

Selamat mencoba, ini langkah kecil tapi saya yakin akan berpengaruh besar dengan kemampuan bahasa inggris lulusan di masa depan sehingga siap bersaing di kancah pasar kerja internasional.

Salam semangat Perawat Indonesia dari Abu Dhabi.

No comments: