Sunday, March 8, 2020

Coronavirus: Warga UEA disuruh untuk menghindari salam pipi dan hidung, berjabat tangan, berciuman dan berpelukan


Warga UEA telah diberitahu untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain, khususnya salam cium  pipi dan hidung, berjabat tangan, berciuman dan berpelukan untuk keselamatan mereka.
Pesan ini telah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Pencegahan untuk membantu mencegah penyebaran novel Coronavirus, Covid-19.

UAE sejauh ini melaporkan 45 kasus  positif yang terkonfirmasi dan lima pasien sudah pulih dan sembuh total. Kasus terbaru dari 15 pasien diumumkan pada hari Sabtu.
Jum'at dini hari, kementerian kesehatan memposting video di Twitter bagaimana berinteraksi sosial.

Salam pipi dan hidung sangat populer di kalangan komunitas Emirat. Saling memeluk dan berjabat tangan sebagai salam tradisional ini juga dapat menyebabkan penyebaran virus. Jika bertemu cukup saling melambai atau memberi isyarat tanpa saling bersentuhan.

Kementerian itu memposting pesan dan video lain yang menasihati orang-orang agar tidak berjabat tangan saat menyapa orang lain.
Seorang wanita yang ditampilkan dalam video ditunjukkan menyapa yang lain dengan meletakkan tangannya di atas hatinya.

Dalam video lain yang mempromosikan perilaku sehat di tempat kerja, kementerian kesehatan juga berpesan bahwa "perlu menggunakan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh permukaan."
Selain menerapkan metode pemeriksaan yang ketat, UAE telah memberlakukan pembatasan perjalanan untuk melindungi warganya.

Sementara itu, beberapa negara lain juga mengeluarkan nasehat untuk jabat tangan dan banyak yang mempromosikan salam dengan cara Islam mengatakan Salam (mengangkat tangan kanan) atau cara India mengatakan Namaste (melipat kedua tangan).

Duta Besar India dan perwakilan tetap untuk PBB pada hari Sabtu membagikan sebuah tweet di mana ia mengatakan Namaste, tradisi India yang sehat mendapatkan landasan baru di PBB ketika para diplomat berusaha untuk tetap selaras dengan perkembangan zaman.

No comments: