Monday, July 20, 2009

Mengajarkan Keseimbangan pada Anak

Mengajarkan Keseimbangan pada Anak
Kemajuan teknologi seringkali membawa pengaruh pada kehidupan sosial manusia di seluruh dunia, tak terkecuali anak-anak. Kini tak jarang, tampak anak-anak yang hanya asyik menonton televisi, main komputer atau bermain video games seharian didalam rumah. Anak saya termasuk dalam kategori ini, lebih banyak main computer dan nonton televise di rumah, tapi bukan tanpa alasan mengapa selalu demikian, saat musim panas yang panasnya mencapai 48 derajat celcius tidak memungkinkan anak untuk main di luar rumah, sebagai gambaran saja, jika anda membuka pintu saat jam menunjukan pukul Sembilan pagi, suhu di luar sudah mencapai diatas 40 derajat, so..siapa yang betah / tahan di luar?


Dan saya menyadari bahwa kegiatan yang tidak bervariasi semacam itu bisa memicu ketidakseimbangan hubungan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya, bahkan bisa memicu kelebihan berat badan akibat kurangnya aktivitas fisik.
Keseimbangan merupakan hal penting yang harus diajarkan pada anak-anak semenjak dini. Kita sebagai orangtua perlu menggunakan beragam kombinasi dari larangan dan aturan terutama hal yang berkaitan dengan hal-hal seperti televisi dan komputer. (atau orang tuanya juga asyik main Facebook sendiri???!!).

Hal itu perlu dilakukan mengingat, perlunya menyediakan anak-anak sarana agar mereka memperoleh ide, motivasi dan contoh bagaimana melakukan aktivitas yang lebih sehat. Anak-anak akan belajar dari contoh dan jika mereka tertarik, bukan tak mungkim mereka juga akan melakukan hal yang sama. Terutama jika orangtua mendukung mereka untuk melakukannya, dengan menemani dan membimbingnya. Biasanya kita sudah puas dan merasa santai jika anak-anak kita tidak menangis, baru kalau ada yang menangis kita segera memberikan perhatiannya. (kasihan dech anak kita)

Pada saat anak sudah tertarik terhadap hal-hal tertentu atau berada dalam pola tertentu memang sulit untuk diubah. Biasanya yang terjadi pada orangtua yang tidak pernah menerapkan aturan dan batas yaitu ketika anak-anak sudah merasa nyaman dengan kegiatan seperti menonton televisi atau main video games sesukanya. Saat itu lah orangtua biasanya baru tersadar, anaknya memiliki masalah.

Pada tingkat itu, memang agak sulit mengatasinya karena anak-anak sudah memiliki pola yang dilakukannya setiap hari. Saya sering bertengkar dengan anak saat mencoba memisahkan anak saya dari kegiatan tersebut.
Hal pertama yang perlu dilakukan orangtua dalam kondisi tersebut yaitu membuat anak tertarik dengan kegiatan diluar ruangan. Yakinkan kegiatan itu bisa sama menyenangkan dengan kegiatan yang biasa dilakukannya. Anak-anak usia tujuh tahun ke atas membutuhkan disiplin untuk hal-hal semacam itu.

Saya percaya sangat penting untuk menetapkan batasan pada anak dan berpegang pada batasan itu. Contohnya, kita bisa memberi batas dua jam per hari pada anak untuk bermain video game. Jangan pernah memberi kelonggaran jika anak tidak disiplin, dikhawatirkan dapat menimbulkan perilaku yang tidak lagi dapat diperbaiki nantinya.
Disiplin Diri
Saat ini trend yang terjadi adalah orangtua terlalu memanjakan anak dengan menyediakan hiburan virtual tanpa disiplin. Banyak orangtua yang tidak menyadari, hal itu dapat memicu permasalahan serius, termasuk saya menyediakan anak saya 3 komputer lengkap dengan sambungan internetnya.

Tanpa prilaku disiplin maka akan sulit bagi anak untuk belajar mengenai disiplin diri nantinya. Padahal cara hidup yang diajarkan islam adalah menerapkan disipin diri.

Bagaimana kita bisa mengharapkan anak-anak untuk mengatur diri dan perilaku mereka jika kita tidak mengajarkan batasan sejak dini? Anak-anak perlu mempelajari batasan yang pantas dan mengapa hal itu sangat penting bagi mereka. Kita juga perlu mengajarkan, keseimbangan merupakan hal penting dalam kehidupan.
Kita sebagai orangtua jangan sampai menganggap remeh kemampuan anak untuk memahami permasalahan semacam itu. Anak-anak bisa mengerti cukup baik ketika kita menjelaskan hal itu sesuai dengan usianya.

Tantangan bagi kita adalah berusaha mengajarkan anak-anak mengenai apa yang mereka bisa atau tidak bisa lakukan dengan batasan-batasannya. Misalnya, sedikit bermain video games dan lebih banyak bermain di luar ruangan.

Jika kita menghormati anak-anak sebagai manusia seutuhnya dan bertanggungjawab untuk mengajarkan disiplin pada mereka sewajarnya dan mendidik mereka dalam proses tersebut, Insya Allah mereka akan tumbuh sebagai individu yang berperilaku baik dan seimbang dalam hidup.

Bagi kita yang ingin mengarahkan anak-anaknya terhadap aktivitas tertentu yang menarik, maka sisihkan waktu dengan seluruh anggota keluarga untuk melakukannya. Memberikan contoh yang baik merupakan bagian paling efektif dari mendidik.
Wassalam
Dipersembahkan tuk Orang Tua yang sayang Anak.

No comments: