Saturday, April 11, 2009

Mahalnya Produk makanan Indonesia (gila!!)

 
Mahalnya Produk makanan Indonesia (gila!!)

Rasanya kangen banget dengan produk asli Indonesia, seneng berarti akan lebih mudah mendapatkan barang makanan asli negeri sendiri di manapun berada, kami biasanya pergi ke Abu Dhabi sebulan sekali utnuk sekedar beli temped an krupuk udang, tapi mendengar ada promosi produk makanan Indonesia tentu saja ingin rasanya berebut tuk memborongnya, logikanya kan bisa lebih murah seperti harga grosir wong belum melalui agen di sini, itulah yang ada dalam benak saya. Makanya pagi - pagi udah semangat banget untuk cepat-cepat mengunjunginya, siapa tahu ada sales girl yang bisa diajak kenalan, khan bisa nambah teman.

Tapi setelah tahu tentang harga-harganya..rasanya kok nggak percaya dengan harga yang tertera di bandrolnya. berikut ini harga-harga yang sempet saya ingat:

1. Kelapa muda perbiji 45 DH
2. Pepaya 35 DH
3. Kelapa Tua perbiji 31,5 DH
4. Alpokat 0,5 Kg (2 biji) 13 DH atau per kilo 26 DH
5. Kentang perkilo 22 DH
6. Buah belimbing 3 biji 13 Dh
7. Rambutan perkilo 25 DH

Trus apa lagi ya…

Seandainya nggak ada produk dari negara lain, tentu nggak jadi masalah, tentu kita akan membelinya dengan harga apa adanya, tanpa perlu membandingkannya dengan yang lain, tapi masalahnya jadi lain ketika di sebelahnya ada produk dari negara lain, dari India, China dan Thailand yang harganya jauh lebih murah 10 kali lipat.
Pertanyaannya adalah mengapa produk Indonesia bisa begitu mahal? Sepuluh kali lipat dari produk Negara lain dengan kwalitas yang sama bahkan kadang lebih baik. Sebagai contoh: kentang Indonesia 1 kg 22 Dirham sementara kentang dari Negara lain harganya hanya sekitar 2 – 3 dirham saja, atau kelapa muda satu biji seharga 45 dirham ( Rp. 135.000,00) bila 1 dirham = Rp. 3000,00. Kelapa tua satu biji 31,5 dirham, dari India kita bias dapat Cuma dengan 3 dirham.
Kok bisa ya..semahal itu? Mungkin ini karena birokrasi kita yang berbelit? Atau biaya produksinya memang mahal? Atau karena pajak yang tinggi atau pungutan liar? Ongkos pesawat yang mahal? Atau biaya tersembunyi yang kita tidak tahu?
Patokan harga yang berlipat hingga 10 harga pasar jelas sangat tidak kompetitif, siapa yang mau beli?
Saya orang Indonesia asli jelas suka produk Negeri sendiri tapi atas nama cinta produk Indonesia kemudian harus merogoh kocek 10 kali lipat kayaknya inilah yang namanya cinta buta.
Anyway, right or wrong Indonesia is my country, I love you Indonesia..makanya kubeli pete dan sambelnya..
Posted by Picasa

No comments: