Abu Dhabi: Kedutaan Indonesia memulangkan 334 pelaut dari
dua kapal pesiar pada hari Rabu yang terdampar di UEA selama hampir sebulan
karena penundaan penerbangan karena
wabah coronavirus.
Mereka dilarang berlayar atau terbang keluar dari negara tersebut, mereka menjalani karantina kesehatan selama 14 hari oleh otoritas kesehatan UEA.
Keluarga kru merasa
khawatir dan prihatin dengan kesejahteraan mereka tetapi kedutaan
Indonesia mengatakan semua dalam kondisi baik dan upaya untuk memulangkan
mereka telah dimulai.
Yunita Purwaningyas, Wakil Konsul Informasi, Sosial dan
Budaya di Konsulat Indonesia di Dubai, mengatakan, “Konsulat Jenderal Republik
Indonesia di Dubai berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Abu Dhabi dan pihak berwenang setempat telah memfasilitasi pemulangan 334
anggota kapal pesiar Indonesia MSC Bellissima dan MSC Lirica hari ini pagi."
Konjen RI di Dubai juga memfasilitasi mereka untuk melakukan
obrolan video dengan keluarga di Ibdonesia dan meyakinkan bahwa mereka akan
segera kembali setelah formalitas lokal selesai, katanya.
MSC Lirica berlayar dari Khasab (Oman) dan berlabuh pada 11
Maret, sementara MSC Bellissima berlayar dari Sir Bani Yas (Abu Dhabi) dan
berlabuh pada 12 Maret di Pelabuhan Dubai.
Kedua kapal pesiar tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka
ke tujuan berikutnya karena pandemi dan harus berhenti di Dubai, katanya.
“Para anggota kapal pesiar tersebut kembali ke Indonesia
melalui pesawat carteran Air Asia yang disediakan oleh perusahaan mereka, MSC
Cruise S.A., dengan rute penerbangan Kuala Lumpur - Dubai - Kuala Lumpur -
Denpasar. Penerbangan berangkat dari Bandara Internasional Dubai pada 8 April
pukul 10.50 pagi, akan transit di Kuala Lumpur untuk mengisi bahan bakar dan
dijadwalkan tiba di Denpasar pada 9 April pukul 00.15 UTC + 8, ” kata Yunita.
Hanya satu anggota kru yang tidak bisa naik. Konsulat
memantau dengan cermat kemajuan mereka untuk mengidentifikasi alasan dan
memastikan mereka kembali.
Anggota kapal pesiar telah menjalani tes COVID-19 cepat pada
2 April. Semuanya dinyatakan negatif dan dinyatakan layak untuk terbang. Mereka
juga terus mengambil langkah-langkah pencegahan seperti memakai masker, menjaga
kesehatan dan kebersihan pribadi dan menjaga jarak dengan yang lain.
Setibanya di Indonesia, para penumpang akan menjalani
serangkaian pemeriksaan dan akan ditempatkan di bawah karantina kesehatan,
katanya.
Misi ini menghargai upaya pemerintah setempat dalam
memulangkan mereka dengan sukses dalam koordinasi erat dengan perusahaan, MSC
Cruise S.A. di Jenewa, Swiss, dan agensi Sharaf Shipping bekerja sama dengan
Marinaio Prima Success Limited.
No comments:
Post a Comment