POLIGAMI, GAMPANG DIUCAPKAN BERAT DILAKSANAKAN
Suatu hari, sekitar awal tahun 2003, saya dapat tawaran istimewa. Kok “istimewa” ? apa sih ? saya dapat tawaran seorang gadis untuk dinikahi dari teman sejawatku. Wah rejeki nomplok nich..!Padahal pas ngebet-ngebetnya kepengin kawin, pasti asyik kan ? tapi siapa berani?
Seorang gadis Phillipina mualaf, baru masuk Islam setahun yang lalu yang mendapat hidayah dari Alloh berkat bimbingan teman sekantorku. Bukan gadis itu yang akan saya ceritakan di sini tapi ini cerita tentang dia yang menawariku untuk menikah dengannya.
Dia adalah wanita kebangsaan Syiria, teman sekantorku, sudah hapal Alquran sejak umur 15 tahun, kadang diwaktu senggang dia lah yang sering ngecek hapalanku yang udah pada lupa dari juz 29 dan 30. Wanita matang yang mempunyai pemahaman Islam yang mumpuni. Di samping kerja sebagai perawat dia juga aktif sebagai sukarelawan pengajar tahfid Alquran di Markas Sheikha Fatma. Suaminya seorang insinyur pertanian yang juga sangat aktif berdakwah di jamaah Tabligh.
Orangnya ramah, suka ngobrol /diskusi berbagai masalah, terutama masalah keislaman dia lebih suka. Nah..salah satu tema yang dibahas saat itu adalah poligami. Poligami di negeri arab adalah hal yang wajar, umum dan sebagaian penduduknya menjalankannya. Sebagai wanita muslimah dia menerima dan setuju serta mendukung poligami bagi yang menjalankannya. Menurut dia poligami itu memang boleh dalam Islam dan sangat jelas dasar hukumnya, begitulah katanya.
Nah inilah inti cerita saya,
Suatu hari dia benar-benar serius menawarkan (kaya barang aja ya ?) gadis Philipina itu kepada saya, bahkan katanya dia sudah banyak cerita tentang diriku padanya dan dia katakan bahwa gadis itu mau seandainya menikah denganku. Woow ..great..
It's not joking , Mann ..Please answer seriously!.
Karena setiap kali dia nawarin gadis itu, aku selalu menjawab dengan guyonan saja. Tapi kali ini dia kepengin jawaban yang serius dariku .
Ok, then ..Serious mode: ON
Setiap kali bertemu dengannya dia selalu mendesak dan berharap aku untuk setuju dan segera menikah dengan gadis Philipina itu. Terus terang aku simpati juga padanya, tapi perlu diketahui bahwa sejak awal aku tak pernah membayangkan kepengin menikah dengan orang lain negara, beda kebangsaan, beda bahasa, budaya, mungkin beda selera masak dan banyak perbedaan yang lainnya yang aku nggak pernah memikirkannya. Dari sejak lulus kuliah aku kepengin nikah hanya dengan orang Indonesia asli, kalau bisa dekat dengan rumah dan pinter masak sesuai seleraku, ini yang ada dalam benakku (walau akhirnya aku dapat orang jauh).
Dear friend, sebenarnya ada lelaki yang lebih baik dariku dan lebih siap untuk menikahinya. Orangnya sholeh, pintar dan lebih tahu serta paham tentang islam daripada diriku, sehinga dia bisa membimbing dan mengajarkan Islam lebih baik.
Oh really? That’s great, please tell me that person!
Actually you knew him since long time before.
Wow really ? yes of course. Then who is he ?
I answered: "He is YOUR HUSBAND".
What's the hell ????? are you joking man ?
I answered calmly: “No, I’m not joking, I’m serious now.!!
Kulihat ekspresi wajahnya merah padam, entah apa yang dia rasa dan pikirkan. Mungkin tak mengira akan mendapatkan jawaban seperti itu. Atau spontan langsung membayangkan betapa jengkel/nggak enaknya dimadu.
Ku coba mencairkan keadaan, lho kok kaya kebakaran jilbab mbak ??!! (karena nggak punya jenggot) ?
Masih terdiam, bingung …
Katanya kamu setuju dengan poligami, poligami kan sunah, kalau mampu why not? Apalagi untuk menolong orang yang baru masuk Islam kan pahalanya bisa double? Gitu kultumku 1 menit padanya.
Wallohi, You are right mr. Imam .
Wallohi ..3x dia bersumpah tiga kali, seandainya dia (suaminya) minta ijin berperang /jihad sekarang juga aku akan mengijinkannya walau aku tahu mungkin dia takkan pernah kembali dan syahid,
TAPI:
"Kalau dia minta ijin untuk menikah lagi, menduakanku, mungkin mati adalah lebih baik bagiku" katanya.
Lho lho ? lho ? why ?
Ya Imam, ..jujur saja sebagai wanita saya tidak akan pernah rela jika suamiku menikah lagi dengan wanita lainnya, aku ingin suamiku full milikku, aku tak ingin hatinya terbagi tuk selainku. Seandainya semua wanita ditanya apakah ada yang mau dimadu ? maka pasti nnggak ada wanita yang mau.
Terus terang aku nggak rela…nggak rela..
Ok, take it easy. Don’t cry. Anyway your husband will not marry her be caused of you. And let’s pray for our new Philippine Muslimah friend may she’ll get good husband better than me and better than your husband.
Don’t worry also, I know your feeling, it is hard to accept the reality that somebody else will share of somebody that you loved.
Dan Aisyah pun cemburu..
Dari Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata,
“Aku tidak pernah cemburu terhadap wanita seperti kecemburuanku terhadap Khadijah, karena Nabi Shalallahu alaihi wassalam seringkali menyebut namanya. Suatu hari beliau juga menyebut namanya, lalu aku berkata, 'Apa yang engkau lakukan terhadap wanita tua yang merah kedua sudut mulutnya? Padahal Allah telah memberikan ganti yang lebih baik darinya kepadamu'. Beliau bersabda, 'Demi Allah, Allah tidak memberikan ganti yang lebih baik darinya kepadaku'.” (HR. Bukhari)
Tapi sekali lagi,..monggo bagi yang mampu silahkan mencoba, tapi ijin dulu sama istri yang pertama. Gitu to ?